Minggu, 24 Maret 2019

DOSEN ALI MUHLI SE, MM, TUGAS MANAJEMEN RISIKO


Nama  : Nisrina Putri Utami
NPM   : 15215082
Kelas   : 4EA21





MANAJEMEN RISIKO

A. Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen Risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.   

Proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan. Suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya.

Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. [3] Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:

Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian).

Chance of loss
Berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian.Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.


B. Fungsi Manajemen Risiko

1.      Fungsi manajemen resiko lebih baik dijelaskan dan dipahami melalui langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan.
2.      Proses ini dimulai dengan mengenal berbagai resiko yang sedang dihadapi (disebut identifikasi/diagnosa resiko)
3.      Selanjutnya resiko diukur, dianalisis dan dievaluasi dalam ukuran frekuensi, keparahan dan variabilitasnya.
4.      Keputusan diambil untuk memilih dan menggunakan metode-metode penangananresiko (menanggung sendiri, menghindari, mengasuransikan)5. Setelah metode penanganan resiko telah dipilih, maka langkah berikutnya adalah rencana pengadministrasian program secara melembaga


Strategi Reaktif vs Proaktif

Strategi Reaktif memonitor perusahaan terhadap kemungkinan resiko dan merencanakan upaya penanggulangan resiko.  

Strategi Proaktif dimulai sebelum kerja diawali.                

Resiko potensial diidentifikasi, probabilitas & pengaruh operasi perusahaan, dan diprioritaskan menurut kepentingan, kemudian membangun suatu rencana untuk mencegah terjadi resiko. Sasaran utama adalah menghindari resiko.


Fungsi Manajemen Risiko

1.      Menemukan Kerugian Potensial 
artinya berupaya untuk menemukan/ mengidentifikasi seluruh resiko murni yang dihadapi perusahaan, meliputi:
a. Kerusakan fisik atas harta kekayaan perush
b. Kehilangan pendapatan akibat terganggunya operasi perusahaan
c. Kerugian akibat tuntutan hukum dari pihak lain
d. Kerugian yang timbul krn tindakan criminal

2.      Mengevalusi Kerugian PotensialArtinya melakukan evaluasi dan penilaian thd semua kerugian potensial yg dihadapi perush, mengenai:
a.  Besarnya kemungkinan frekuensi terjadinya kerugian
b. Besarnya kegawatan dari tiap kerugian
c. Memilih teknik/cara yg tepat atau menentukan suatu kombinasi dari teknik yang tepat guna                  menanggulangi kerugian.


C. Unsur-unsur Manajemen Risiko

Ada beberapa komponen dan proses dalam manajemen risiko. Menurut COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) komponen tersebut adalah:

1.      Lingkungan Internal (Internal Environment)
Komponen ini adalah sikap manajemen di semua level terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Hal ini mencakup: etika, kompetensi, serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi.

2.      Penentuan Sasaran (Objective Setting)
Perusahaan menetapkan tujuan operasional sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan mengelola segala risiko. Sasaran ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu
·         Strategic objective; fokus pada upaya realisasi visi dan misi (baca: pengertian visi dan misi)
·         Activity objective: fokus pada kegiatan operasional, reportasi, dan kompliansi

3.       Identifikasi Peristiwa (Event Identification)
Manajemen melakukan identifikasi terhadap berbagai kejadian potensial yang berpengaruh pada strategi dan pencapaian tujuan perusahaan. Berbagai kejadian tak pasti tersebut bisa memberikan dampak positif, namu bisa juga memberikan risiko.

4.      Penilaian Risiko (Risk Assessment)
Risk assessment memungkinkan sebuah organisasi untuk menilai sebuah kejadian atau keadaan dan kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen perlu melakukan analisis (baca: pengertian analisis) dampak yang mungkin terjadi akibat risiko tersebut dengan dua perspektif, yaitu:
·         Likelihood (kecenderungan/ peluang)
·         Impact/ consequnce (besaran dari realisasi risiko)

5.      Tanggapan Risiko (Risk Response)
Manajemen melakukan penilaian terhadap risiko, lalu menentukan sikap atau respon terhadap risiko tersebut. Respon dari manajemen ini tergantung apa risiko yang dihadapi
Respon atau tanggapan tersebut bisa dalam bentuk:
·         Menghindari risiko (avoidance)
·         Mengurangi risiko (reduction)
·         Memindahkan risiko (sharing)
·         Menerima risiko (acceptance)

6.      Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
Proses ini merupakan penyusunan prosedur atau kebijakan yang membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dipilih memadai dan terlaksana dengan baik. Aktivitas ini meliputi:
·         Pembuatan kebijakan dan prosedur
·         Delegasi wewenang
·         Pengamanan kekayaan perusahaan
·         Pemisahan fungsi
·         Supervisi

7.      Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Aktivitas ini fokus pada identifikasi informasi dan menyampaikannya kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Dengan begitu, setiap orang yang mendapatkan informasi tersebut dapat melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik.
Beberapa faktor penting dalam penyampaian informasi tersebut diantaranya:
·         Kualitas informasi
·         Arah komunikasi
·         Alat komunikasi

8.      Pemantauan (Monitoring)
Monitoring adalah komponen terakhir dalam manajemen risiko. Proses pemantauan dilakukan secara terus menerus untuk memastikan setiap komponen lainnya berfungsi sebagaimana mestinya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses monitoring adalah pelaporan yang tidak lengkap atau berlebihan.

Daftar Pustaka

https://dokumen.tips/documents/pengertian-manajemen-resiko-570c208fca09f.html

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-risiko.html

https://infotrainingkonsultan.com/manajemen-risiko/