Senin, 04 Januari 2016

KENSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN (01)

ILMU BUDAYA DASAR DALAM MENCIPTALAN KARANGAN DAN SASTRA

A. Pengertian sastra
Secara etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk. Akhiran –tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk..Secara harfiah kata sastra berarti huruf, tulisan atau karangan. Kata sastra ini kemudian diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa) yang berarti baik atau indah, yakni baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susastra diberi imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya.Selain pengertian istilah atau kata sastra di atas, dapat juga dikemukakan batasan / defenisi dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain. Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah yang menyebut fenomena yang sederhana dan gampang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda.

Kita dapat berbicara secara umum, misalnya berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku maupun bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati. Orang-orang tertentu di masyarakat dapat menghasilkan sastra. Sedang orang lain dalam jumlah yang besar menikmati sastra itu dengan cara mendengar atau membacanya.Batasan sastra menurut PLATO, adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauhdari dunia ide.ARISTOTELES murid PLATO memberi batasan sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.

 Menurut kaum formalisme Rusia, sastra adalah sebagai gubahan bahasayang bermaterikan kata-kata dan bersumber dari imajinasi atau emosi pengarang. Rene Welleck dan Austin Warren, memberi defenisi bahasa dalam tiga hal :
1. Segala sesuatu yang tertulis
2. Segala sesuatu yang tertulis dan yang menjadi buku terkenal, baik dari segi isi maupun bentuk   kesusastraannya
3. Sebagai karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya dominan dan bermediumkan bahasa.



 B. PENGERTIAN SENI
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa lampau.

Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa.
Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi l’arte (Italia), l’art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang sama. (Bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan, atau modus, yang juga dapat dikembalikan kepada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang diangkat untuk istilah kegiatan itu).

Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.


Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang. Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona.


C. HUBUNGAN ANTARA SASTRA , SENI DENGAN ILMU BUDAYA DASAR
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
PENGERTIAN PROSA
Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima, irama, dan kemerduan bunyi  seperti puisi. Bahasa prosa seperti bahasa sehari-hari.
Menurut Isinya Prosa dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Prosa Fiksi
2. Prosa Non Fiksi
1. Prosa Fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan pengarangnya. Isi  cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta. Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.
PROSA FIKSI / PROSA BARU berbentuk  :
Cerpen adalah cerita rekaan yang pendek dalam arti hanya berisi pengisahan dengan fokus pada satu konflik saja dengan tokoh-tokoh yang terbatas tetapi tidak berkembang atau tidak mengakibatkan perubahan nasib pelaku utama. Alur cerita sederhana hanya memaparkan penyelesaian konflik yang diungkapkan. Novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti barang baru yang kecil. Kemudian, kata tersebut menjadi istilah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Novel lebih panjang isinya dari pada cerpen. Konflik yang dikisahkannya lebih luas. Para tokoh dan watak tokoh pun lebih berkembang sampai mengalami perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan dengan perjalanan waktu terjadi perubahan-perubahan hingga konflik terselesaikan.

Dongeng  adalah cerita rekaan yang sama dengan novel atau cerpen. Dongeng adalah cerita yang dikisahkan tentang hal-hal yang tidak masuk akal atau tak mungkin terjadi. Roman adalah cerita yang mengisahkan pelaku utama dari kecil sampai mati, mengungkap adat/aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail/menyeluruh, alur bercabang-cabang. Esai adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan  pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan,renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film dll. Esai bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.

Resensi/timbangan buku adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku, film,drama,dll.)atau membahas dan memberikan penilaian terhadap buku yang baru terbit. Isi resensi bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll., sering juga disertai penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
Tujuan Resensi   :
membahas isi sebuah buku yang baru terbit untuk memperkenalkannya  kepada masyarakat ( promosi ). membuat penilaian, apa segi keunggulan/ kelebihannya dan apa segi kelemahan/ kekurangannya.
Struktur Resmi / Isi Resensi antara lain :
1. Identitas buku   :
judul buku
nama pengarang
nama penerbit
tebal buku/jumlah haalaman

2. Ringkasan/ Sinopsis
3. Pembahasan isi buku  :
apa kelebihannya
apa kekurangannya
4. Kesimpulan Umum  :
apakah buku itu perlu dibaca ?
apakah buku itu bermanfaat ?

Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu, sifat objektif dan menghakimi.
Biografi adalah karya yang berisi riwayat hidup seseorang.
Otobiografi adalah karya yang berisi riwayat hidup diri sendiri.
Antologi (bunga rampai) adalah buku yang berisi kumpulan karya terpilih beberapa orang, misal : Laut Biru Langit Biru oleh Ayip Rasyidi

2. Prosa Non Fiksi ialah karangan yang tidak berdasarkan rekaan atau khayalan  pengarang tetapi berisi hal-hal yang berupa informasi faktual (kenyataan) atau berdasarkan pengamatan pengarang.  Prosa nonfiksi disebut juga karangan semi ilmiah seperti : artikel, tajuk rencana, opini, biografi, tips, reportase, jurnalisme baru, iklan, pidato dan feature.
Artikel ialah karangan yang berisi uraian atau pemaparan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1)     isi karangan bersumber pada fakta bukan sekedar realita
(2)     bersifat faktual dengan mengungkapkan data-data yang diketahui pengarang bukan yang sudah umum diketahui (realita)
(3)     uraian tidak sepenuhnya merupakan hasil pemikiran pengarang, tapi mengungkapkan fakta sesuai objek atau narasumbernya.
(4)     isi artikel dapat memaparkan hal apa saja seperti, pariwisata, kisah perjalanan, profil tokoh, kisah pengalaman orang lain, satir atau humor.


Tajuk Rencana atau editorial adalah karangan yang bersifat argumentatif yang ditulis oleh redaktur media massa mengenai hal-hal yang faktual dan aktual (sedang terjadi atau banyak dibicarakan orang). Isi tajuk merupakan pandangan atau tanggapan dari penulisnya mengenai suatu permasalahan atau peristiwa. Tajuk rencana diistilahkan dengan editorial. Opini adalah tulisan yang berupa pendapat, pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu. Opini termasuk bentuk prosa faktual karena meskipun massif bersifat pendapat penulisnya, namun tetap dalam opini diungkapkan berbagai alasan yang dapat menguatkan pendapat tersebut.
Feature atau ficer ialah sejenis artikel eksposisi yang memberikan tekanan aspek tertentu yang dianggap menarik atau perlu ditonjolkan dari suatu objek atau peristiwa yang memiliki daya tarik secara emosional, pribadi, atau bersifat humor. Isi feature bukan berita yang actual, tapi kejadian yang sudah berlalu. Biografi adalah kisah atau riwayat kehidupan seorang tokoh yang ditulis oleh orang lain. Biografi ditulis dengan berbagai tujuan dan termasuk prosa naratif ekspositoris atau prosa faktual yang mengungkapkan fakta-fakta nyata. Salah satu tujuan biografi untuk memberikan informasi bagi pembaca tentang latar belakang kehidupan seorang tokoh sejak kecil hingga mencapai karier di kehidupannya. Sedangkan jika tokoh itu sendiri yang menulisnya disebut otobiografi.

Tips adalah karangan yang berisi uraian tentang tata cara atau langkah-langkah operasional dalam melakukanatau membuat sesuatu. Disajikan dengan ringan, sederhana, dan bahasa yang popular. Karangan ini termasuk jenis artikel ekspositoris. Reportase ialah karangan yang berupa hasil laporan dari liputan suatu peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung atau belum lama berlangsung untuk keperluan berita di media massa. Bersifat informasi aktual. Contoh reportase, yaitu berita langsung tentang kejadian bencana alam gempa Jogja, atau banjir di Jakarta.

Jurnalisme Baru (New Journalism) ialah semacam berita yang dituliskan ke dalam bentuk novel atau cerita pendek. Karena berbentuk cerita, unsur-unsur pembangun sebuah cerita seperti alur, tokoh-tokoh, latar, dan konflik  meskipun isinya berupa fakta atau yang sebenarnya. Isi jurnalismemerupakan hal-hal kejadian luar biasa yang menghebohkan/menggemparkan, misalnya kejahatan sadis. Iklan ialah informasi yang disajikan lewat media massa, bulletin atau surat edaran yang bertujuan untuk memberitahukan/mempromosikan suatu barang/jasa kepada khalayak ramai untuk kepentingan bisnis. Contoh iklan : iklan keluarga, undangan, pengumuman, penerangan, niaga, lowongan pekerjaan, dsb.

Ciri-ciri bahasa iklan :                                                                                                           
–        Kalimatnya singkat, hanya menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan,
–        Uraian bersifat informati dan persuasive
–         Menggunakan kata-kata yang terpilih dan menarik  orang untuk mengetahui,          mencoba, atau ingin memiliki
Pidato atau Khotbah ialah aktivitas mengungkapkan pikiran, ide, gagasan secara lisan dengan tujuan tertentu. Pidato biasanya dilakukan dalam acara resmi, seremonial, dan pertemuan-tertemuan ilmiah. Bahasa dan isi pidato disesuaikan dengan pendengar (audience) berdasarkan, tingkat pemikiran atau pendidikan, usia, dan topik pembicaraan.
Bagian-bagian pidato antara lain :
1)      Bagian pembuka, berisi :
Salam pembuka
Ungkapan sapaan
Puji syukur kepada Tuhan
Penegasan konteks pertemuan atau acara
2)      Bagian isi berisi uraian pidato sesuai dengan yang telah direncanakan atau ingin disampaikan.
3)      Penutup pidato, berisi :
Kesimpulan isi pidato
Harapan-harapan atau himbauan
Ucapan terima kasih dan permohonan maaf
Salam penutup

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pidato :
1)      Simaklah isi pidato dengan saksama dari awal hingga akhir.
2)      Pahami gagasan, pendapat, atau pesan yang disampaikan dalam pidato.
3)      Ingatlah atau catatlah hal-hal penting yang terdapat dalam uraian pidato dan beri komentar.